Breaking News
recent

Kritik Arsitektur Interprektif

Kritik Arsitektur
Kritik arsitektur merupakan tanggapan dari hasil sebuah pengamatan terhadap suatu karya arsitektur. Disitu orang merekam dengan berbagai indra kelimanya kemudian mengamati,memahami dengan penuh kesadaran dan menyimpannya dalam memori dan untuk ditindaklanjuti dengan ucapan dalam bentuk pernyataan,ungkapan dan penggambaran dari benda yang diamatinya. Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani κριτικός, kritikós – “yang membedakan”, kata ini sendiri diturunkan dari bahasa Yunani Kuna κριτής, krités, artinya “orang yang memberikan pendapat beralasan” atau “analisis”, “pertimbangan nilai”, “interpretasi”, atau “pengamatan”. Istilah ini biasa dipergunakan untuk menggambarkan seorang pengikut posisi yang berselisih dengan atau menentang objek kritikan.

Kritik arsitektur memiliki beberapa macam yaitu :
1. Kritik Terukur
2. Kritik Normatif
3. Kritik Interprektif
4. Kritik Tipikal
5. Kritik Impresionis
6. Kritik Deskriptif


Namun yang akan saya jelaskan dan gunakan untuk mengkritik sebuah bangunan adalah kritik interprektif

Kritik Interprektif
Kritik interpretif atau kritik penafsiran yakni merupakan sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental,

Hakikat Kritik interpretif ;
-  Seorang kritikus sebagai seorang interpreter atau pengamat yang sangat personal.
- Bentuk kritik cenderung subjektif namun tanpa ditunggangi oleh klaim doktrin. Klaim objektifitas melalui pengukuran yang terevaluasi.
- Mempengaruhi pandangan orang lain untuk bisa memandang sebagaimana yang kita lihat.
- Menyajikan satu perspektif baru atas satu objek atau satu cara baru memandang bangunan.
- Melalui rasa artistiknya mempengaruhi pengamat merasakan sama sebagaimana yang ia alami.
- Membangun satu karya ‘bayangan’ yang independen melalui bangunan sebagimana milikinya.

Dan terdapat tiga teknik kritik interpretif diantaranya :
-          Advocatory
-          Evocative
-          Impressionalistic

aEVOKATIF MUSEUM DI TENGAH KEBUN, KEMANG, JAKARTA
Museum Di Tengah Kebun terletak di Jalan Kemang Timur Raya Nomor 66, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12730. Museum ini memiliki ±4000 koleksi benda – benda bersejarah dan antik dari seluruh Indonesia dan manca negara. Museum Di Tengah Kebun adalah museum milik pribadi oleh Sjahrial Djalil, salah satu tokoh periklanan modern Indonesia dan pendiri biro iklan Ad Force Inc, yang berdiri di tengah kebun seluas 3500 m2.
0935494pintu-masukk1780x390.jpg
Tampak Depan Rumah Di Kebun
Gaya arsitektur pada museum ini adalah mirip dengan Rumah Adat Betawi yaitu Rumah Kebaya. Sebelum memasuki area bangunan museum, pengunjung dimanjakan jalan masuk dengan tiap sisinya dikelilingi oleh pagar tanaman tinggi yang menciptakan suasana asri dan sejuk seperti bukan di tengah Kota Jakarta. Terdapat banyak jenis pohon tinggi nan rimbun sehingga semakin membuat suasana seperti di pedesaan.
241772_museum-di-tengah-kebun_663_382.jpg
Jalan Masuk
Museum ini memiliki bangunan utama yang didalamnya terdapat banyak benda koleksi dari si pemilik yang memang sangat menyukai benda antik. Suasana interior pun tidak kalah asri dengan di luar bangunan museum. Setiap ruangan yang diisi oleh koleksi Sjahrial Djalil, memiliki konsep dan tema berbeda. Seperti pada Ruang Majapahit yang didesain bergaya Jawa Tengah, dengan furnitur terbuat dari kayu, semakin menambah kesan bersejarah dan tradisional.
1002560ruang-majapahitt780x390.jpg
Ruang Majapahit
Suasana yang berbeda juga didapat di Ruang Keluarga yang mengusung konsep furnitur penggabungan dari 3 kultur yaitu Eropa, Cina, dan Jawa yang semakin menciptakan suasana seperti di sebuah villa di tengah gunung. Nuansa hangat, nyaman, dan akrab ditimbulkan oleh ruangan ini, semakin membuat pengunjung betah untuk berlama – lama duduk di ruangan ini.
Kombinasi-Furnitur-3-Negara-di-Ruang-Keluarga.jpg
Ruang Keluarga
Selain ruangan – ruangan berkesan hangat dan nyaman diatas, halaman belakang museum ini pun didesain sangat sejuk seperti pengunjung berada di sebuah villa luas di pegunungan. Terdapat pendopo di tengah halaman untuk bersantai atau hanya sekedar duduk – duduk menikmati pemandangan halaman museum yang luas dan hijau.
museum-di-tengah-kebun.jpg
Halaman Belakang
koleksi musem tengah kebun_ (3).jpg
Halaman Belakang
  Sumber :
https://sandradesnia.wordpress.com/2015/11/04/kritik-arstektur-tugas-2-kritik-interpretif/
http://arsitekturdunianyata.blogspot.com/2010/02/kritik-dalam-arsitektur.html
http://riza300394.blogspot.com/2015/11/kritik-arsitektur.html
Google Image
Unknown

Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.